Saturday, June 9, 2012

Me = Member of Social Squad

Sekarang udah masuk di bulan Juni, tahun 2012. Maka ini adalah musimnya belalang dan kupu-kupu untuk kawin silang. Engga, ini adalah musim liburan! Waktu yang ditunggu-tunggu pelajar-pelajar bodoh dan malas untuk sedikit melupakan, atau bahkan melupakan total studi mereka. Berbeda dengan mereka, para jenius-jenius cupu berkacamata merasa ini adalah waktu yang membosankan untuk hanya menetap di rumah dan ga bisa ketemu guru idola mereka.

'Iiiiihhh, apa enaknya sih libur, enakan juga di sekolah, belajar, cari nilai biar gampang nyari kuliahan, kerja mulus, kaya.'
Mereka anak jenius matre.

Gue sendiri sebagai pelajar yang ga begitu bodoh (FYI, IQ gue 129, clever enough?) suka banget sama yang namanya liburan. Tapi gue juga suka sekolah. Gue cinta guru-guru gue. Gue pengen nikahin mereka semua! Engga, gue ga separah itu.

Waktu gue nulis cerita ini, gue masih kelas X. Dan sekarang, gue duduk di bangku kelas.....X. Ya, ini masih menjelang libur dari kelas X ke kelas XI, dan bulu kaki gue masih botak. Itu sebuah pengakuan, serius. Ini libur pertama gue di SMA. Tingkatan pendidikan dengan seragam yang paling sempurna, setelah gue menikmati pake seragam playgroup, TK, SD dan SMP. Di SMA inilah gue mulai merasa kebingungan. Bukan karena pelajaran, karena gue cukup pinter (ini bukannya sombong, tapi kenyataan), tapi di kelas X inilah gue harus menemukan jati diri gue. Jadi banci biasa, banci super, banci istimewa pake telor, homo tak berbulu kaki, homo berambut mohawk, homo merangkap banci, atau apa?! Eh engga, gue masih normal, jangan ambil kelaki-lakianku terlalu cepat Tuhan.
Di kelas inilah gue harus bisa nentuin buat masuk jurusan IPA, IPS atau bahasa di kelas XI nanti. Dan kayaknya gue prefer ke IPS. Mengapa? Sebenernya nilai IPA dan bahasa gue bagus, cuman gue ga suka guru di IPA. Kan kata orang kalo ga suka sama gurunya pelajaran juga ga bakal masuk di otak, apalagi ke hati. Lalu bahasa, gue ngerasa kecil kemungkinan gue buat sukses di masa depan kalo gue konsentrasi sama bidang kebahasaan. Entah mengapa. Tuhan yang tahu, gue yang tempe.

Final decision : IPS

andapintarsayakoplo


Radit bin Dwiprasetyo

No comments:

Post a Comment